Menparekraf Sandiaga Uno Menjadikan Potensi Kekayaan Kuliner Sebagai Pengembangan Ekonomi Banyuwangi

by -98 Views
Menteri Pariwista dan Ekonomi Kreatif/Kepala Baparekraf  Sandiaga Salahuddin Uno ketika di Banyuwangi (Foto : Nurhadi/seblang.com)
Girl in a jacket

Banyuwangi, seblang.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI terus mengembangkan wisata dari segala bidang. Terutama di bidang kuliner, seperti yang akan dikembangkan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Menteri Pariwista dan Ekonomi Kreatif/Kepala Baparekraf  Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Banyuwangi memang dikenal memiliki kekayaan wisata alam. Padahal, makanan khas Banyuwangi ini tidak kalah menarik untuk dinikmati sembari mengunjungi alamnya yang indah. Ada beragam kuliner khas yang unik dan wajib kamu coba saat ke kota yang dikenal dengan cuilan tanah sorga di ujung timur Pulau Jawa ini.

Bang Sandi menuturkan berbagai kuliner Banyuwangi ini di tiap sudut kota siap memanjakan selera wisatawan khususnya pecinta kuliner yang datang dan berkunjung ke kota yang dikenal dengan The Sun Rise Off Java.

Sejumlah tempat wisata kuliner Banyuwangi juga dikelola dengan baik dan mengundang banyak wisatawan. “Sehingga liburan ke Banyuwangi tentunya tidak lengkap jika tidak mencicipi kekayaan kulinernya, antara lain; rujak soto, pecel rawon nasi tempong dan masih banyak lainnya kaya akan rempah dan memiliki cita rasa yang unik,” jelas Bang Sandi, Sabtu (18/9/21).

Bahkan penggemar olahraga lari itu menambahkan banyak makanan, minuman dan jajanan khas Banyuwangi yang sudah melegenda dan menjadi kebanggaan warga kota yang berbatasan dengan Pulau Bali ini.

Sandi mengungkapkan, Ekonomi kreatif tidak hanya membahas kerajinan tangan atau sejenisnya. Namun seperti yang ada di Banyuwangi kali ini pihaknya mengembangkan potensi di bidang kuliner. Pasalnya, ada beberapa produk kuliner Banyuwangi bisa dikembangkan untuk dijual dan diproduksi secara masal sehingga mampu menjadi produk lokal yang mendunia.

“Melalui kegiatan pada hari ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi, kreativitas dan prestasi dalam meningkatkan ekonomi masyarakat banyak.  Sehingga subsektor kuliner dapat menjadi lokomotif ekonomi kreatif Banyuwangi untuk mendorong pembangunan daerah,” imbuh pria yang sempat menjabat wakil gubernur DKI Jakarta itu.

Oleh karena itu, pihaknya mengajak seluruh pelaku ekonomi kreatif untuk tetap bekerja keras dan semangat dalam upaya melakukan pemulihan dan stabilisasi ekonomi dengan memaksimalkan penggunaan sarana prasarana dan juga teknologi informasi. Sehingga tetap dapat menciptakan perubahan positif dengan  menjadikan potensi wisata dan ekonomi kreatif harus menjadi lokomotif penggerak perekonomian.

Sandi mengungkapkan, pengembangan KaTa Kreatif Indonesia ini dilakukan dengan kegiatan Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan sebagai bentuk fasilitasi pengembangan potensi ekonomi kreatif di 25 Kabupaten/Kota. “Pengembangannya dari berbagai strategi dan kita selalu melihat potensi di seiap kota/kabupaten,” katanya.

Dia menegaskan, program Pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia merupakan program yang dilaksanakan sejak tahun 2016 dan hingga saat ini terus dikembangkan oleh Kemenparekraf/Baparekraf.

Tahapan kegiatan dilakukan dimulai dari pemetaan dan pengusulan subsektor ekraf unggulan melalui kegiatan dengan Uji Petik terhadap 4 (empat) unsur/elemen Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PKM3I), yaitu: (1) 17 subsektor ekonomi kreatif; (2) kreator/pelaku ekraf (ABCG-M); (3) rantai nilai ekraf; dan (4) keterkaitan backward-forward linkage.

Penulis: Nurhadi

Editor : Herry W. Sulaksono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.