Banyuwangi, seblang.com – Komisi III DPRD Kabupaten Banyuwangi meminta penjelasan kepada eksekutif atas perubahan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) dari Rp. 592 juta menjadi Rp. 518 juta.
Menurut Emi Wahyuni Dwi Lestari, Ketua Komisi III, pertanyaan tersebut disampaikan dalam rapat kerja dengan SKPD yang menjadi mitra kerja antara lain; Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dispbudpar) Banyuwangi di Ruang Rapat Komisi III DPRD Banyuwangi Senin (12/09/2021).
Politisi asal Partai Demokrat itu menuturkan dengan kehadiran Kepala Dinas (Kadis) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) yang selama ini jarang hadir suasananya menjadi hidup .
”Rapat kali ini dengan hadirnya Pak Bram itu jadi banyak sekali paparan yang diberikan kepada legislatif antara lain; rencana kerja untuk pembangunan dan pengembangan serta retribusi dari sektor pariwisata,” jelasnya.
Alumni Unibraw Malang itu menambahkan target retribusi Disbudpar dalam beberapa tahun terakhir tidak pernah terpenuhi. Namun dewan melihat sektor pariwisata dari multiplayer efek yang banyak sekali yang sudah diberikan.
”Kami melihat sektor pariwisata tidak hanya dari retribusi semata tetapi multi player efeknya begitu besar buat Banyuwangi termasuk tumbuh dan berkembangnya hotel restoran itu adalah kontribusi dari berkembangnya pariwisata,”imbuh Emi Wahyuni.
Selanjutnya politisi asal Gambiran itu menambahkan komisi III melihat bahwa situasi dan kondisi sekarang ini sudah sedemikian berat. Apalagi ada kebijakan PPKM dari pusat sehingga PAD Banyuwanngi memang banyak yang tidak sesuai target .
Sementara M Y. Bramuda kepada wartawan media ini mengungkapkan hal penting dalam PAK tahun 2021 yang diusulkan antara lain; pemerintah akan melakukan intervensi terhadap perbaikan kondisi seniman dan budayawan yang tidak bisa bekerja selama PPKM.
“Kemudian kami juga akan mencoba mengoptimalkan keberadaan home stay yang tersebar di wilayah Banyuwangi. Untuk perhotelan dengan pembukaan destinasi wisata secara otomatis akan tumbuh dan berkembang,” ujar pejabat yang akrab disapa Bram itu.
Selanjutnya dia menuturkan Disbudpar dalam beberapa bulan ke depan adalah merancang dan mengusulkan beberapa program pendidikan dan pelatihan (Diklat) dalam bidang pariwisata termasuk pemberdayaan seniman dan budayawan serta pengelolaan home stay yang selama masa pandemi kondisinya stagnan. (nur/hei)