“Pada tahun 2020 kami sudah menyelesaikan target DR & O (design requirement and objective atau pre-spesifikasi teknis) dan basic & manufacture design di 2021. Di tahun 2022 kami terdapat rencana anggaran pembangunan sarana prototype kereta api cepat. Maka dari itu diperlukan lokasi untuk uji sebenarnya kereta api cepat dengan kecepatan di atas 200 km/jam sepanjang 20 km dengan lebar track yang mencukupi,” ungkap Muljadi.
Rencananya di tahun 2022 tersebut akan dibuat prototype kereta api cepat tersebut. Untuk pembuktian kereta api cepat tersebut diharapkan bisa diujicobakan di jalur Makassar – Pare Pare.
“Setelah prototype tersebut jadi, setelah akhir 2022, harapannya prototype tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bagian armada kereta api penumpang yang dapat memenuhi kebutuhan lapangan,” jelas Muljadi.
BPPT dalam hal ini berkolaborasi dengan konsorsium Prioritas Riset Nasional Teknologi Perkeretaapian. Di dalamnya terdapat perguruan tinggi seperti ITB, ITS, UNS dan UGM dan beberapa industri yang terkait dengan perkeretaapian PT INKA (Persero) dan PT Pindad (Persero). (Humas/ari)