Banyuwangi, seblang.com – Kecewa terhadap sikap Bupati Banyuwangi yang enggan menemui dalam Audiensi Publik ke Kantor Pemerintah Daerah Banyuwangi pada Kamis, 29/07/202, Aliansi Mahasiswa Banyuwangi mengancam akan turun ke jalan untuk melakukan gerakan aksi yang lebih besar.
Menurut Rifqi Nuril Huda, Koordinator Aliansi Mahasiswa Banyuwangi, kehadiran mereka dalam audiensi atas dasar konfirmasi dari Pemkab Banyuwangi atas surat permohonan audiensi oleh mahasiswa kepada Pemkab Banyuwangi.
“Informasi dari pihak Pemkab pada 13.30 WIB kami diterima di lounge Pemkab Banyuwangi. Tiba-tiba Sekda ada acara dan kami diminta menunggu tanpa kepastian sampai sekitar pukul 16.00 WIB,”jelas mahasiswa yang akrab disapa Kiki tersebut melalui WhatsApp (WA) Jumat (30/07/2021).
Menurut dia gerakan Aliansi Mahasiswa Banyuwangi ini diinisiasi kembali karena belum terjelaskannya polemik mengenai tapal batas kawah Ijen antara Banyuwangi dan Bondowoso.
Informasi yang diterima, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi yang pada kesempatan kali ini akan diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi bersedia memenuhi permohonan audiensi publik dari Aliansi Mahasiswa Banyuwangi terkait permasalahan polemik tapal batas Ijen.
“Undangan tertuliskan pada pukul 13.00 WIB, namun dikonfirmasi secara mendadak bahwasannya pihak Sekretaris Daerah Banyuwangi meminta untuk diundur hingga pukul 13.30 karena sedang melakukan Rapat Satgas Covid-19 serta Anggaran bersama Para dewan di Gedung DPRD Banyuwangi,”imbuhnya
Namun, sejak pukul 13.30 WIB Aliansi Mahasiswa Banyuwangi menunggu di kantor Pemerintah Daerah Banyuwangi hingga pukul 16.01 WIB, pihak Sekretaris Daerah Banyuwangi tidak kunjung datang dan memberikan kejelasan bisa atau tidaknya menemui Aliansi Mahasiswa Banyuwangi.
Hingga pada hari itu juga, Aliansi Mahasiswa Banyuwangi menyatakan sikap di hadapan wartawan mass media terkait beberapa tuntutan kepada Bupati Banyuwangi untuk menyelesaikan polemik tapal batas kawah Ijen, imbuh Kiki.
Adapun tuntutan Aliansi Mahasiswa Banyuwangi yang pertama adalah mendesak Bupati Banyuwangi untuk melakukan klarifikasi dan meminta maaf kepada masyarakat Banyuwangi.
“Menuntut Bupati Banyuwangi untuk memberikan jaminan bahwa 1/3 bagian dari Kawah Ijen akan tetap menjadi milik Kabupaten Banyuwangi,” tegas mahasiswa bertubuh subur itu.
Apabila tidak ada respon yang positif dari Bupati Banyuwangi maka Aliansi Mahasiswa Banyuwangi sepakat akan melakukan “SEGEL” Kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi karena dinilai tidak bisa menjalankan pola komunikasi baik dengan masyarakat khususnya mahasiswa, pungkas Kiki. (nurhadi)