Banyuwangi, seblang.com – Pemkab Banyuwangi berencana akan memberikan bantuan uang tunai kepada ribuan warung kecil dan pedagang kaki lima (PKL) selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Tapi dakam beberapa kasus nampaknya rencana itu belum terealisasi secara baik. Masih ada warung Kecil yang terdampak PPKM belum menerima bantuan Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi sebesar Rp 300 ribu yang dijanjikan Bupati Banyuwangi Ipuk Festiandani Azwar Anas itu.
“Gurung oleh paran paran cuman moco nang koran byaen jare oleh, padahal warung sepi (Belum dapat apa-apa cuman baca di koran saja katanya dapat , padahal warung sepi,)” Ujar Sulastri pedagang Rujak di Boyolangu.
Padahal sebelumnya Bupati Banyuwangi telah mengatakan melakukan progam bantuan untuk pedagang kecil dan dirinya tidak memungkiri nilai tersebut mungkin belum mampu menutupi hilangnya omzet para pelaku usaha kecil.
“Jangan dilihat nilainya, tapi ini solidaritas kita semua untuk membantu warung kecil, (PKL), dan sejenisnya saya melihat mereka sepi dagangannya ,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani waktu itu.
Ipuk berharap program bantuan ini bisa bermanfaat karena dampak PPKM karena mengurangi mobilitas warga karena warung kecil dan PKL mengalami penurunan pendapatan.
“Asumsinya tiap warung kecil atau PKL melayani 50-100 orang dengan jam kerja normal, dengan adanya bantuan uang tunai mengurangi beban mereka dan pasti tetap jaga kesehatan menaati progam PPKM” jelasnya
Bupati Ipuk juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus berdoa dan berikhtiar bersama mengurangi penyebaran Covid-19. (noviansyah)
