Surabaya, seblang.com – Kabar buruk yang menimpa institusi Polrestabes Surabaya yang menyebut adanya penangkapan terhadap oknum Kasat Reskoba, dan anak buahnya bersama tersangka Sabu di Hotel di kawasan Surabaya Selatan dibantah.
Melihat itu, Ketua DPD Gerakan Indonesia Anti Narkotika Kota Surabaya, Isma Hakim Rahmat, menilai wajar informasi di luaran yang menyebut oknum Kasat Reskoba di Polrestabes ditangkap saat pesta Sabu, karena tidak ada penjelasan posisinya dia saat ditangkap.
Melihat perkembangan yang ada, GIAN Kota Surabaya, mendesak agar Polrestabes berani buka-bukaan dan tidak ada yang ditutup – tutupi. Hal itu agar citra masyarakat kembali baik seketika, dan tidak ada pertanyaan atau pernyataan miring lagi di tengah masyarakat.
“Kalau dibiarkan secara jelas, jangan salahkan masyarakat masih tidak percaya Polisi. Bagi GIAN, usaha membongkar sindikat Narkoba oleh Polisi itu bukan prestasi. Bagi GIAN, prestasi itu jika di masyarakat tumbuh kesadaran melawan Narkotika,” ujar Isma.
Ironis terjadi ternyata oknum Kasat Reskoba memberikan bantahan di media lain. Disebut bahwa hasil tes urine-nya negatif, dan mengaku diperiksa dalam rangka mendampingi anak buahnya yang “nakal” tersebut.
“Saya memahami informasi berkeliaran saat itu. Kalau menurut saya, harus ada penjelasan gamblang posisinya di mana. Karena tidak mungkin dia tidak tahu keberadaan anggotanya saat itu,” tegas Cakisma.
GIAN Kota Surabaya juga mendesak agar Paminal Divisi Propam Mabes Polri, tidak mengkerdilkan proses penyidikan dan pemeriksaan. “Logikanya tidak mungkin pergerakan anggota yang menurut rencana akan melepas tersangka sabu itu tanpa diketahui atasan,” tegas Cakisma.
Ketua DPD GIAN Kota Surabaya, Cakisma, menghormati dan mendukung upaya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam membersihkan anggota yang terjerat Narkoba. Namun, jangan sampai sebatas polisi berpangkat rendahan saja.
“Kita tahu sindikat Narkotika itu menggurita, rapi, sistematis, terstruktur dan massif. Bahkan terkenal kejam dan silent operation. Jangan sampai jeruk makan jeruk. Jika mau bersih ya bersihkan semua, sampai akar – akarnya. Kalau polisi berpangkat rendahan yaa..tahu sendirilah, mereka itu bekerja berdasarkan perintah,” ujarnya.
Sekadar diketahui, Tim Paminal Divisi Propam Mabes Polri, menangkap oknum perwira menengah dan dua perwira pertama di jajaran Satresnarkoba berikut anggotanya dalam kasus penyalahgunaan wewenang dan penyalahgunaan Narkotika, Jumat (30/4/2021) dinihari.
Tim Div Propam Mabes Polri yang dipimpin seorang Brigadir Jenderal dan tiga perwira menengah berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi itu, mengamankan Iptu EJ, Iptu MS, Aipda AP, Brigadir S dan Brigadir IS. Ditambah barang bukti sabu 27,4 gram, 8 butir happy five, dan 1 butir ekstasi.
Dalam siaran persnya, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Jhonny Eddison Isir, menegaskan, penangkapan itu wujud komitmen Kapolri, Kapolda, Kapolres jajaran melalui Divisi Propam Mabes dan Propam Polda Jatim mewujudkan polisi bersih.
“Ini wujud komitmen kita semua jajaran Polri. Kita tidak main-main. Kami juga mengingatkan ke internal bahwa ini bahan koreksi dari operasional. Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi tinggi pada personel yang masih berintegritas dan komitmen tinggi dalam memberantas penyalahgunaan Narkoba,” pungkasnya.
Disayangkan, Kasat Narkoba AKBP Memo Ardian S.I.K, MH, tidak ikut mendampingi Kombes Pol Johnny Eddizon Isir S.I.K., M.T.C.P saat siaran pers.(*)