Banyuwangi, seblang.com – Banjir sudah seperti tradisi tahunan yang dihadapi warga Kampung Ujung, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi. Namun, menurut warga yang tinggal di Muara Sungai Kali Lo tersebut, banjir beberapa tahun terakhir ini lebih parah. Banjir kerap datang hingga air masuk kerumah mereka, meski hujan turun dengan intensitas sedang.
“Di musim penghujan beberapa tahun terakhir ini, setiap kali hujan datang walaupun intensitas sedang, Kampung Ujung mesti banjir. Padahal dulu, banjir hanya sesekali, itupun jika pas air pasang dari laut dan bebarengan dengan kiriman air dari hulu saat hujan lebat,” kata Dwi salah seorang warga Kampung Ujung kepada seblang.com, Senin (19/4/2021).
Menurutnya, penyebab banjir kerap kali datang di Kampung Ujung tersebut semenjak adanya anggle bendungan untuk irigasi yang dibangun di sekitar muara sungai Kali Lo.
“Karena aliran sungai tidak langsung los ke laut, dan masih tertahan di bendungan muara sungai tadi. Apalagi saluran irigasinya kecil tidak besar. Sehingga membuat air banjir cepat meluap ke rumah warga,” ungkapnya.
Belum lagi, kata Dwi, hal tersebut diperparah dengan adanya sedimen lumpur di aliran sungai kawasan muara sungai Kali Lo, sehingga menjadikannya lebih dangkal. Ia pun menilai normalisasi muara sungai Kali Lo yang dilakukan saat awal musim penghujan kemarin belum optimal. “Buktinya masih banyak lumpur yang mengendap,” ujarnya.
Untuk itu, kata Dwi, warga Kampung Ujung berharap dengan kepemimpinan Bupati Banyuwangi yang baru, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas ini dapat memberikan solusi permanen, agar warga Kampung Ujung bebas banjir.
“Salah satunya dengan menghilangkan anggle bendungan di aliran Muara Sungai Kali Lo agar air langsung mengalir ke laut. Kemudian melakukan normalisasi aliran Muara Sungai Kali Lo dengan mengeruk sedimentasi lumpur menggunakan alat berat agar lebih optimal,” pintanya.
Wartawan : Teguh Prayitno