Dewan Minta Pemkab Banyuwangi Mengoptimalkan  Kebijakan  Alokasi Anggaran

by -646 Views
Anggota dewan menyimak pembacaan rekomandasi DPRD Banyuwangi terhadap LKPJ Bupati Banyuwangi TA 2020 di Ruang Rapat Paripurna DPRD Banyuwangi

Banyuwangi, seblang.com – Dalam memberikan rekomendasi terhadap Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Bupati Banyuwangi Akhir  Tahun  Anggaran (TA)  2020, DPRD kabupaten Banyuwangi mengharapkan ke depan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi harus lebih mengoptimalkan  kebijakan  alokasi anggaran untuk program Pertumbuhan Ekonomi; Pertumbuhan PDRB Sektor Unggulan dan Pertumbuhan Nilai Investasi yang indikator pencapaian kinerjanya belum mampu memenuhi target.

Menurut Marifatul Kamila, Salah Seorang Juru Bicara (Jubir) DPRD Banyuwangi, hasil evaluasi serta kajian terhadap berkas dokumen LKPJ Bupati Banyuwangi akhir TA 2020 terhadap indikator  kinerja daerah ada 4  indikator  tujuan dan 11  Iindikator  sasaran.

“Dewan mengapresiasi atas kinerja Pemkab Banyuwangi terhadap capaian kinerja untuk Indikator Kinerja Daerah (IKD) Tahun Anggaran 2020. Berdasarkan hasil evaluasi serta kajian terhadap dokumen LKPJ Bupati Banyuwangi Akhir Tahun Anggaran 2020 terhadap Indikator Kinerja Daerah (IKD) yang terdiri atas indikator tujuan dan indikator sasaran,”jelas Rifa.

Politisi Partai Golkar itu menuturkan Indikator Kinerja Daerah (IKD) yang merupakan indikator tujuan ada 4 (empat) capaianya yaitu; Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (97,95 persen),   Angka Kemiskinan (31,18 persen)  , Pertumbuhan Ekonomi ( 85,07) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (95,89 persen).

Selanjutnya   ada   11  indikator  sasaran dan berdasarkan data diatas terdapat  beberapa indikator yang capaian kinerjanya belum mampu memenuhi target, yaitu ; Pertumbuhan PDRB Sektor Unggulan (22,79 persen) dan  Pertumbuhan Nilai Investasi (10,75) dan  Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang sebesar 26,62, tambah legislator asal Dapil 2 Banyuwangi itu.

Sedangkan indikator yang capaian kinerjanya mampu memenuhi target persentase antara lain; Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) sebesar 62,60 persen,  Indeks Gini (83,93 persen) dan  Indeks Pembangunan Gender (IPG) yang mencapai 100,79 persen, tambah Rifa.

iklan warung gazebo