Banyuwangi, seblang.com – Awal cintanya sempat tak direstui orang tua, cerita gadis desa yang saat ini menjadi Istri Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah. Begitulah kisah Hj Budi Sayekti Sri Indarwati, seorang putri dari keluarga berpendidikan yang tinggal di Desa Seneporejo, Kecamatan Siliragung Banyuwangi yang mau menerima buruh tani sebagai suami yang kini jadi Wakil Bupati Banyuwangi.
Berawal tanggal 1 Januari 1991, awal kehidupan berkeluarganya besama Sugirah seorang laki laki yang dikenalnya sejak kecil karena merupakan tetangga dekatnya didesa
“Dulu sempat satu bulan ayah saya gak mau angkat telpon dari bapaknya pak Sugirah, jadi apa boleh buat saya yang datang ke rumahnya pak Sugirah. Soalnya saya melihat pak Sugirah kok baik meskipun dulu hitam tapi hati saya kayak ada magnet gitu,” ujar sayekti sembari tersenyum.
Bahkan menurut Sayekti saat sudah menikah pun ayah Sayekti belum mau menerima Sugirah seutuhnya. Namum hal itu berbeda ketika Sayekti memiliki anak pertama yang juga sebagai cucu pertama dari kedua orang tuanya.
“Setelah kami menikahpun ayah itu masih belum legowo ,namun pas punya cucu sayangnya luar biasa sama suami dan anak saya,” ceritanya
“Dulu itu H Girah masih mahasiswa, sudah menikah sama saya, bagaimana cara bisa menghidupi keluarga sambil kuliah, setelah itu kami sewa sawah di pinggir sungai yang murah untuk ditanami semangka, pelan-pelan ya Alhamdulillah berhasil,” katanya.
Bukan hanya itu saat H. Sugirah berkiprah di dunia politik dan menjadi Anggota DPRD dari Fraksi PDIP Sayekti juga masih mengeluti pertanian bersama suaminya serta anak-anaknya yang saat ini keduanya juga menempuh pendidikan di fakultas ilmu Pertanian universitas Brawijaya dan Universitas Gajah Mada
“Meski suami jadi anggota DPRD, saya tetap mengurusi sawah, memasak di dapur, tetap menjadi istri dan ibu untuk anak-anak,” imbuh perempuan kelahiran 10 mei 1964 ini.
Untuk diketahui, Hj Budi Sayekti Sri Indarwati selain menjadi istri dari Wakil Bupati Banyuwangi, dia juga mendapat amanah sebagai ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Banyuwangi. Tentu tugas dan tanggung jawabnya semakin bertambah namun dibalik harus melayani suami dan ibu sebagai anak anak serta Ibu untuk masyarakat Banyuwangi.
Wartawan : Noviansyah
