Banyuwangi,seblang.com – Jajanan khas desa “Campur Ayu” mungkin banyak anak-anak milenial sekarang yang sudah mulai tidak familiar dengan nama jajanan tradisional ini.
Namun pada jamannya, Campur Ayu yang merupakan campuran berbagai jenis jajanan tradisional itu pernah menjadi menu sarapan favorit berbagai kalangan masyarakat pedesaan.
Campur Ayu sendiri terdiri dari jajanan, Cenil, Ongol-Ongol, Horog-Horog, Gatot, Kicak, Lanun dan lain sebagainya yang disiram cairan gula merah kental meleleh di atasnya, dengan cara penyajiannya memakai daun pisang.
“Dulu setiap nenek atau ibu kepasar pagi, saya selalu dibelikan Campur Ayu, dan rasanya sangat nikmat dengan campuran rasa gurih serta manis,” tutur Herman (35) warga desa Setail Kecamatan Genteng Banyuwangi, Senin (22/2/2021).
“Dan semenjak dulu hingga sekarang saya tetap suka dengan jajanan Campur Ayu. Setiap istri saya ke pasar pagi hari saya selalu minta dibawakan jajanan campur ayu,” imbuhnya.
Bahkan Herman mengungkapkan, jika sekarang ini Campur Ayu mulai dilirik para pengusaha kuliner yang memiliki tempat usaha di perkotaan untuk dijadikan salah satu menu andalannya.
“Saya pernah berkunjung kesalah satu tempat kuliner berkonsep kafe keluarga dan ternyata saya menemukan Campur Ayu sebagai salah satu menu andalannya,” ungkapnya.
Herman sangat berharap agar Campur Ayu dan ribuan jenis lagi jajanan tradisional terus dilestarikan sebagai warisan kuliner nenek moyang dan sebagai kuliner kebanggaan Nusantara.
Wartawan : Hari Purnomo
