Banyuwangi, seblang.com – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Banyuwangi baru melauching inovasi terbaru dalam mengoptimalkan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Bapenda akan berkerajsama dengan bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) terutama dalam pembayaran PBB sehingga BUMdes ini tidak hanya berfungsi sebagai PBUB tetapi juga menjadi agen bank.
Menurut Alief R. Kartiono, Kepala Bapenda Kabupaten Banyuwangi dalam upaya meningkatkan setoran pemasukan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Banyuwangi dari sektor PBB pihaknya berupaya melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi potensi sumber pendapatan yang ada.
Dia menuturkan dalam memperkuat intensifikasinya, pihaknya memperkuat sisi pedataan potensi yang ada. Selanjutnya untuk sisi penagihan petugas yang ada disemua korwil diperkuat.” Memang dilapangan kami mengakui ada temuan masalah tetapi langsung dieksekusi supaya tidak merembet. Tahun ini problemnya lebih banyak ke faktor eksternal, terutama karena pandemi wabah Covid 19,”jelas Alumni FE Universitas Jember itu.
Selanjutnya dia menuturkan pandemi wabah Covid 19 merupakan kondisi yang berat bagi perpajakan daerah di Banyuwangi terutama mengingat secara umum, nasional, bahkan internasional, sektor pariwisata yang menjadi triger bagi sektor yang lain tahun ini terdampak sekali dengan ada covid 19 ini. Namun karena Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, kondisi kepariwisataan Banyuwangi mulai meningkat sejak era new normal lalu.
Meskipun wisatawan yang datang baru sedikit dan kebanyakan wisatawan nusantara bahkan wisatawan lokal, tapi setidaknya ini bisa mendukung biaya operasional Wajib Pajak (WP) yang ada di sektor pariwisata, imbuhnya.
Dalam akhir Desember 2020 ini, lanjut Alief, realisasi sektor pajak pariwisata rata-rata sudah masuk hampir diatas 100 persen bahkan sudah melampaui target. Kemudian ditambah pajak reklame, air bawah tanah (ABT) rata-rata diatas 100 persen. Namun ada beberapa sektor yang masih sangat kurang yaitu setoran pajak mineral bukan logam dan batuan (MBLB) yang tahun depan akan coba dipetakan dan polakan yang lebih efektif dan efisien.
“Semoga tahun depan bisa lebih baik daripada tahun sekarang karena memang terus terang saja semua ini terkait dengan regulasi MBLB yang belum berpihak ke daerah,”ujar pejabat bertubuh subur itu.
Lebih lanjut pria asli Banyuwangi itu menambahkan untuk PBB atau PLBP dalam finalisasi dapat melampaui setoran dari tahun yang sebelumnya walaupun belum mencapai 100 persen dari target tetapi angkanya secara nominal lebih besar dari tahun kemarin.
Jadi pada prinsipnya mulai tahun 2020 agar pendapatan lebih baik kami lebih konsentrasi ke pelayanan publik, menciptakan inovasi-inovasi baru seperti membuka channel channel baru, jadi kami sudah kerjasama dengan Go Pay dan toko modern, termasuk dengan memberdayakan BUMdes terutama untuk pembayaran PBB.”Harapan kami ini dapat memudahkan lagi kalau dulu istilah juru pungut sekarang masyarakat kami beri kesempatan untuk membayar secara langsung sampai ke desa-desa,”pungkas Alief.
Wartawan : Nurhadi