Bayi Meninggal Dalam Kandungan Karena si Ibu Mengikuti Prosedur Covid-19

by -356 Views
Foto : Pemakaman bayi malang yang terlambat dioperasi
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Seorang bayi di Banyuwangi meninggal dunia dalam kandungan. Penyebabnya diduga sang ibu, Erna Kus Dewi Yana (34), terlambat ditangani lantaran harus mengikuti prosedur rapid test Covid-19 dan serangkaian pemeriksaan lainya.

Istri dari Muhammad Abdullah (32), warga Jalan Banterang, Kelurahan Kampung Melayu itupun, harus menelan kenyataan pahit akibat anak ketiganya sudah meninggal saat dilahirkan.

iklan aston

Sang adik, Dedi Kusprayitno Wibowo, menuturkan, berdasarkan keterangan yang ia dapatkan dari kakak iparnya Muhammad Abdullah, kurang lebih dua minggu lalu sebenarnya kakaknya itu sudah berupaya dan memohon agar segera ditangani tim medis di RS Yasmin. Karena, dokter di sana sudah memerintahkan harus segera dioperasi.

“Kamu kontrol sekarang, besok langsung operasi,” kata Dedi menirukan ucapan dokter yang dikatakan kakak iparnya tersebut kepada seblang.com, Senin (7/12/2020).

Namun sebelum menjalani operasi, kata Dedi, Erna kakaknya itu dinyatakan reaktif setelah menjalani rapid test dua hari sebelumnya. Kemudian diminta untuk test swab dan menunggu sehari untuk mendapatkan hasilnya.

“Hasil test swabnya Negatif,” kata Dedi.

Tak sampai disitu, selanjutnya kakaknya ini disuruh untuk melakukan pemeriksaan radiologi. Hasilnya, kakaknya ini dinyatakan ada gangguan jantung.

“Saat melakukan pemeriksaan jantung di RS Yasmin, kata dokternya peralatan disana kurang bagus, sehingga dirujuk ke RSUD Blambangan,” jelasnya.

Sehingga pada Sabtu (5/12/2020) malam kemarin, Erna melakukan pemeriksaan di rumah sakit milik Pemkab Banyuwangi tersebut. Karena malam, dokter kandungan maupun jantung  tidak ada ditempat. Sehingga disuruh untuk memeriksakan di RS Bunda.

Seperti tersambar petir di siang bolong. Alangkah terkejutnya Erna dan Abdullah ini setelah mengetahui bayinya sudah dinyatakan meninggal dunia di dalam kandungan oleh dokter di RS Bunda. Merekapun sangat sedih dan mencoba menerima kenyataan tersebut. Akhirnya, Erna itupun dioperasi Minggu (6 /12/2020) kemarin untuk mengeluarkan jasad bayinya.

“Misal kata, saat itu dokter sudah memerintahkan operasi dan langsung dioperasi. Insya Allah (bayinya) selamat,” kata Dedi menirukan keluh kesah Abdullah kakak iparnya.

Dedi merasa kecewa, prosedur rapid test Covid-19 yang lama mengesampingkan kondisi darurat saat kakaknya hendak melahirkan.

“Seharusnya kondisi darurat seperti itu harus selamatkan dulu bayinya,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono dikonfirmasi seblang.com hingga saat ini belum menjawab.

Wartawan : Teguh Prayitno

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.