Madiun, seblang.com – Pria sederhana berhati mulia itu adalah Paidi. Di tengah keterpurukan ekonomi akibat pandemi, PT Paidi Indo Porang mampu memberdayakan warga lokal melalui program 15 juta polybag bibit porang.
Sadar akan potensi, Paidi sengaja siapkan bibit untuk penuhi permintaan dari para mitra yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Sebanyak kurang lebih 180 orang masyarakat ikut merasakan manisnya program tersebut.
“Kurang lebih yang diberdayakan sekitar 180-an, warga sekitar lahan pembibitan maupun luar desa mas”, ujarnya kepada jurnalis, Minggu (30/11).
Berdirinya PT Paidi Indo Porang yang didirikan Paidi itu semata-mata tidak hanya berorientasi terhadap profit, melainkan kesejahteraan warga sekitar. Hal tersebut disampaikan Paidi mengingat asal muasalnya dia bukanlah apa-apa.
“Mayoritas yang bekerja di lahan pembibitan ini adalah wanita mas, laki-lakinya sedikit. Toh pembagian kerja juga gak banyak, cuma tanam, cabut rumput (matun), sortir dan pemupukan”, imbuhnya.
Seiring berjalannya waktu, Paidi pernah mendapat masukan oleh salah satu kawan agar meminimalisir tenaga kerja. “Kalau untuk mematikan rumput(gulma), kenapa gak mending disemprot saja, kan lebih hemat?”, kata Paidi menceritakan masukan dari kawannya.
Senyum khas dilontarkan sebagai respon penolakan masukan dari kawannya tersebut, karena dari awal Paidi berkomitmen program puluhan juta bibit tersebut harus bermanfaat bagi banyak orang, terutama warga lokal.
Selain sebagai wujud pemberdayaan masyarakat, kebun pembibitan yang terletak di desa Wungu Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun tersebut juga dikonsep sebagai wisata edukasi ‘back to nature’. Hal itu untuk menanamkan mindset terhadap pengunjung bahwa tanaman porang dapat subur meskipun hanya dengan pupuk kompos dan kadang.
“Meningkatkan kualitas porang yang dihasilkan itu bukan dengan pupuk kimia, melainkan pupuk alami seperti kompos maupun pupuk kandang”, tegas Paidi.
Dengan adanya lahan pembibitan sekaligus sebagai wisata edukasi tersebut, Paidi berharap ke depan bisa bersinergi dengan dinas-dinas pemerintah terkait yang sifatnya bisa mendorong kesejahteraan masyarakat khususnya para petani porang.
“Kadang saya membayangkan mas, bibit porang di sini diborong oleh pemerintah untuk dibagikan secara gratis kepada seluruh warga se-kabupaten Madiun, mendampingi tanaman-tanaman bantuan lainnya, sehingga pelan-pelan porang ini benar-benar dikenal dan merata diseluruh pelosok Kabupaten Madiun”, harapnya.
Sementara itu pihak Dinas Pertanian Dan Perikanan Kabupaten Madiun melalui Kabid Tanaman Pangan, Sumanto Sp, MMA mengungkapkan beberapa pertimbangan terkait belum tersinerginya bibit tanaman porang itu.
“Ketahanan pangan pangan itu bermakna komprehensif mas. Ada pertimbangan teknis dan non teknis. Kalau bisa kita bisa swasembada pangan sayur maupun buah sehingga proporsional dalam semua aspek, jadi kita bisa mengakomodir kebutuhan program dengan tetap memperhatikan potensi dan kearifan lokal”, pungkasnya.
Wartawan : Anwar Wahyudi