Banyuwangi, seblang.com – Relawan pasangan calon (Paslon) Ipuk Fiestiandani Azwar Anas- H. Sugirah (Ipuk-H. Sugirah) Posko Tawangalun yang di dalamnya ada Yayasan Keluarga Besar (KB) Tawangalun dan LSM Forum 5 Maret (Format) Banyuwangi meyakini paslon yang didukung akan menjadi pemenang dalam kontestasi pilkada Banyuwangi pada 9 Desember 2020 mendatang.
Menurut Mas Soeroso, Ketua Yayasan KB Tawangalun Banyuwangi ada beberapa alasan mengapa memutuskan memilih paslon nomor urut 2 ?
Pertama tidak bisa pungkiri bahwa sekitar 10 tahun kepemimpinan bupati Azwar Anas, Banyuwangi menjadi maju berprestasi dan terkenal baik di tingkat regional, level nasional bahkan di tingkat internasional. Sehingga mendapat banyak piagam penghargaan (award) atas perkembangan dan kemajuan Banyuwangi terutama di bidang pariwisata.
“Dengan kemajuan pertumbuhan dan perkembangan Banyuwangi maka kesejahteraan rakyat meningkat. Dengan sendirinya apabila Bu Ipuk ini mencalonkan menjadi bupati Banyuwangi maka sebagai suami Bupati Azwar Anas akan memberikan ilmu-ilmunya dan pasti akan membantu selama pemerintahan Bu Ipuk,” jelasnya.
Alasan yang kedua banyak Kyai kharismatik NU yang melakukan istikharah dan paranormal Banyuwangi yang melakukan ritual pada saat yang hampir bersamaan mendapatkan jawaban sama yaitu bahwa yang akan menjadi pemimpin Banyuwangi mendatang adalah keturunan dari Tawangalun.
Berbicara keturunan Tawangalun kan hanya dirinya, karena Mas Supranoto (P. Pran) sudah sepuh dan kebetulan sekarang ini dia mendapat amanah sebagai ketua KB Tawangalun. Maka karena kedua paslon itu tidak ada yang memiliki hubungan darah dengan Tawangalun, kesimpulannya apabila keluarga Tawangalun ikut membantu salah satu paslon, maka hal itu yang disebut hasil istikharahnya para Kyai, tokoh spiritual dan paranomal yang menjadi dari putra keturunan Tawangalun.
“Maka dengan itu kami mendukung dan kami siap mengantarkan Ipuk menuju pendapa Sabha Swagatha Blambangan. Kami memprediksi paslon Ipuk-H Sugirah unggul dengan angka kisarannya sekitar 55%- 45% atas lawannya,”tegasnya.
Untuk memelihara dan menjaga keunggulanya, lanjut Soeroso maka dalam masa krusial ini yang harus dilakukan partai politik pengusung, partai pendukung dan para relawan mereka harus tetap bergerak untuk menyapa dan meyainkan masyarakat, karena apa ? Karena mulai saat ini muncul setan-setan terkutuk yang tidak bertanggung jawab.
Kelompok-kelompok yang sekarang ini ngomong di media massa dan media sosial (medsos) tentang dugaan penyimpangan BSI, isu dugaan perselingkuhan dan dugaan asusila yang belum tentu mereka itu memiliki alat bukti yang lengkap.
Seharusnya apabila mereka mempunyai alat bukti kenapa tidak diteruskan atau diproses secara hukum. Kenapa malah dibelokan persoalan yang mereka tuduhkan pada persoalan politik ? Kalau dibawa ke persoalan politik ini akan mengganggu dan sangat merugikan paslon yang didukung dan perjuangkan untuk menang.
”Ini sangat merugikan dan harus berhadapan dengan kami, tidak sekarang saja sejak zaman bupati Purnomo Sidik kami sudah terbiasa berhadap dengan setan-setan tersebuti. Kenapa saya anggap setan ? mereka ini orang-orang yang tindakannya licik, yang tidak bisa dipertanggung jawabkan dan tidak bisa bertanggung jawab,”tegas Soeroso.
“Sebagai ketua LSM Forum 5 Maret kami mengutuk keras pada perbuatan kampanye hitam yang dilakukan sekarang ini. Jangan bilang kami diam akan tetapi kami akan melakukan langkah hukum menuntut pada orang-orang yang sudah menebar kebencian tersebut,” pungkas tokoh Banyuwangi yang dikenal vokal itu.
Wartawan: Nurhadi
