Banyuwangi, seblang.com – Ketua DPRD Kabupaten Banyuwangi I Made Cahyana Negara memiliki prinsip mulai dari yang kecil, berpikir menjadi besar dan dilakukan sekarang. Sehingga percuma seseorang berpikir terlalu tinggi tapi hal kecil seperti Rukun Tangga (RT), dusun, dan desa justru tidak dipikirkan.
“Semua itu harus dilakukan dengan modal kepedulian, niat, dan tekad, kalau itu tidak punya akan sulit untuk bagaimana mampu berperan membangun desa. Pemuda harus terus diasah kepeduliannya, jangan dibiarkan, karena pemuda ini mempunyai modal semangat,”tegas Made.
Ungkapan ketua DPRD Banyuwangi tersebut disampaikan di hadapan puluhan peserta pembukaan acara Pelatihan Kaum Milenial Membangun Desa yang digelar oleh Pengelola Program Milenial Mandiri Kabupaten Banyuwangi di Warung Riko Banyuwangi Senin (16/11).
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, terkait peran pemuda di desa yang penting bagaimana pemuda itu punya niat, tekad dan kepedulian. Adapun skill harus apa atau seperti apa berjalan sesuai proses. Zaman dulu dan sekarang berbeda, zaman milenial saat ini akrab dengan gadget, anak-anak pemuda cenderung individual. Sebenarnya hal ini harus menambah tekad bersama sebagai pemuda di tengah kondisi seperti ini harus mampu berperan aktif.
Selanjutnya politisi berkacamata minus itu menyatakan kesiapan untuk membantu mengasah dan mendampingi bagaimana pemuda berperan aktif di desanya masing-masing.” Saya menjadi seperti ini karena peran aktif ketika saya menjadi pemuda desa, melalui Karang Taruna RT, RW, mengurusi sepak bola anak muda, ikut andil dalam bakti sosial akibat gempa Jogja, membantu meringankan beban warga Situbondo dan Bondowoso, ikut andil ketika ada warga yang melaksanakan hajatan untuk membantu, hal remeh itu tetap harus ditancapkan niat dan tekad yang kuat,” tegasnya.
Lebih lanjut dia menegaskan tidak ada pemimpin yang dilahirkan dari situasi yang nyaman, karena alam atau lingkungan akan menempa calon pemimpin terutama para pemuda. Karena disitulah akan diuji kesabaran, keteguhan, kejujuran, apalagi bulan November ini bulan pahlawan.
”Saya berharap muncul pahlawan baru dari pemuda desa yang hadir pada pertemuan hari ini. Harapan saya utuk kedepan kuatkan niat, bertekad, berproses, jangan lupa giat belajar, menambah wawasan, yang paling utama harus punya niat dan kepedulian Karena kami melihat desa yang pemudanya aktif maka desanya akan maju, pemuda menjadi motor kemajuan dari suatu desa,”ucap Made.
Sementara Rudi Hartono Latief, Nara Sumber Pelatihan Milenial Membangun Desa mengungkapkan sebagai Ketua Asosiasi BPD Banyuwangi ia mengapresiasi acara Milenial Membangun Desa ini, dimana penggagas acara hingga pesertanya adalah kalangan belia dibawah usia 30 tahun.
”Usia ideal yang sangat produktif untuk mulai mengasah kepekaan dan kepedulian guna turut berpartisipasi aktif dalam upaya mewujudkan visi Indonesia Maju. Sebagaimana yg disampaikan Bung Hatta bahwa Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tapi Indonesia akan bercahaya karena lilin-lilin di Desa,” jelas Ketua DPC Projo Banyuwangi itu,
Dia menuturkan desa tidak akan inovatif dan bergerak progresif apabila tidak mampu mensinergikan segenap modal sosial dan seluruh potensi desa, termasuk dalam bentuk partisipasi aktif kalangan perempuan dan pemuda. Sehingga harus ada afirmatif action pada kedua segmentasi tersebut, selain juga pada kalangan kelompok-kelompok rentan dan marginal lainnya.
Rudi Latief, menambahkan dalam rangka menyongsong bonus demografi, sudah tidak saatnya lagi pemuda hanya menjadi tukang mencela yang cengeng, mengkritisi tetapi ngawur tidak konstruktif, memupuk pesimisme dan hanya meminta-minta.”Kedepan pemuda yang berjaya adalah yg mampu memberdayakan dirinya sehingga mampu memaksimalkan akses dalam jangkauannya.Dan antusisme yg tergambar dari Gesah Desa hari ini adalah langkah kecil nyata bahwa Desa punya harapan yang menjanjikan,” imbuhnya.
Lebih lanjut Rudi berharap acara-acara yang melibatkan pemuda harus terus digalakkan di tingkat Desa secara masif, agar mereka sudah mulai terlibat aktif dalam setiap proses pembangunan Desa. Karena itu adalah hak setiap warga Desa yg dijamin oleh Undang-Undang Desa.
“ Asosiasi BPD dan Ketua DPRD Banyuwangi berkomitmen mendampingi niat baik generasi milenial ini, sebagai wujud cinta tanah air dan bangsa. Percuma saja super aktif bahkan cenderung reaktif di setiap isu nasional di media sosial, jika pada kehidupan nyata sehari-hari tidak berbagi manfaat dengan sesama warga Desa. Dan saatnya masyarakat harus bangga menjadi Wong nDeso!,”tegas Rudi mengakhiri wawancara.
Wartawan : Nurhadi