Tiga Bocah di Banyuwangi Jualan di Pinggir Jalan Demi Beli Kuota Internet Untuk Belajar Online

by -1270 Views
Foto: Bocah yang jualan penganan untuk beli kota internet
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Tiga bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan menengah pertama di Banyuwangi, harus rela berpanas-panasan menjajakan dagangannya berupa cilok dan gorengan tahu ke pengguna jalan di perempatan lampu merah, Lateng.

Di saat anak-anak seusianya sibuk bermain, mereka yang terdiri dari dua bocah laki-laki yakni DV (13), BG (12) dan seorang bocah perempuan GT (12) ini mengaku, berjualan menjadi satu-satunya cara agar mereka mendapatkan uang untuk membeli kuota internet selama sekolah online. Selain itu, sisanya untuk uang jajan dan sebagiannya dikasihkan kepada orang tuanya.





Mereka yang berasal dari keluarga menengah ke bawah ini mengungkapkan jika kedua orang tuanya saat ini tak memiliki penghasilan mencukupi untuk membeli kuota internet, lantaran pekerjaannya sepi imbas pandemi Covid 19.

“Saya sekolahnya sekarang pakai handphone dan harus punya kuota. Sedangkan bapak saya sopir truk dan jarang kerja. Jadi hasil saya jualan, selain buat beli kuota internet juga untuk bantu orang tua,” kata GT yang masih duduk di bangku kelas enam sekolah dasar ini, saat ditemui seblang.com di tempat mangkal jualannya, Kamis (22/10/20).

Hal senada juga dikatakan DV yang saat ini duduk di bangku sekolah kelas satu SMP. Ia dan teman-temanya meski merasakan kelelahan, namun mereka bertekad untuk membantu orang tuanya. Merekapun mengaku, tidak malu untuk berjualan di pinggir jalan, meskipun harus kehilangan jam bermainnya.

“Yang penting pulang bisa bawa uang untuk tambahan penghasilan keluarga,” tuturnya.



Yang lebih mencengankan lagi dari pengakuan tiga bocah asal Kelurahan Kampung Melayu ini, mereka sudah dua kali ditertibkan Satpol PP. Namun, mereka mengaku tidak kapok.

“Dua kali kami ditertibkan. Pertama hanya diperingati, yang kedua dibawa ke kantor Satpol PP dan dihukum untuk membersihkan toilet ,” ungkap DV dengan polosnya.

“Kami juga tidak kapok untuk jualan. Karena jika tidak jualan, selain tidak bisa mengikuti sekolah online, untuk kebutuhan keluarga makan di rumah bagaimana,” sambungnya.

Kendati demikian, mereka berjanji jika sudah masuk sekolah seperti biasanya dan penghasilan orang tua mereka normal kembali, mereka tidak akan jualan dan akan fokus untuk belajar.

Wartawan : Teguh Prayitno

iklan warung gazebo