Banyuwangi,seblang.com – Buruknya kualitas beras medium dari program bansos sembako Kementerian Sosial yang bekerjasama dengan Bulog untuk keluarga penerima manfaat (KPM-PKH) di Banyuwangi, menuai kritikan. Salah satunya datang dari Organisasi Kemasyarakatan Banyuwangi Center.
“Bantuan sembako tentu menjadi harapan masyarakat kecil dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarganya, karena kesulitan dalam mendapatkan penghasilan akibat pandemi. Namun hal ini sangat ironis, tatkala bantuan yang begitu diharapkan oleh rakyat kecil ternyata berasnya tidak layak konsumsi, “kata As’ad Ketua Banyuwangi Center kepada seblang.com, Minggu (4/10/2020).
Menurutnya, dari hasil investigasi tim Banyuwangi Center, bansos yang berasal dari Bulog yang dibagikan melalui petugas PKH untuk KPM di Banyuwangi tak memenuhi syarat 6 T, yakni Tepat Sasaran , Tepat Jumlah, Tepat Waktu, Tepat Harga , Tepat Kualitas dan tepat Administrasi.
“Yang kami soroti disini adalah syarat Tepat Kualitasnya. Beras medium yang dibagikan tak layak konsumsi, karena sudah berubah warna menjadi kuning dan bau ampek. Pastinya, rasanya pun sudah beda,” ujarnya.
Sehingga, ia merasa kasihan terhadap 66 ribu lebih kepala keluarga penerima manfaat yang harus mengkonsumsi beras yang tak layak konsumsi tersebut. Meski tujuan bansos dari Kementerian Sosial tersebut sebagai jaring pengaman sosial (JPS) selama pandemi.
“Mereka itu juga manusia yang mana juga dilindungi Undang-undang. Masak beras sudah tidak layak konsumsi diberikan,” kesalnya.
“Sebaiknya pihak Bulog memeriksa terlebih dahulu beras tersebut sebelum dikirim, apakah beras itu layak konsumsi atau tidak,” pintanya.
Untuk itu, pihaknya pun membuat surat aduan atas kasus tersebut kepada Kementerian Sosial Republik Indonesia dan Bulog Pusat. Selain itu, surat tersebut juga ditembuskan kepada Presiden RI, DPR RI, Gubernur Jatim, Bupati Banyuwangi, dan Ketua DPRD Banyuwangi.











