Banyuwangi , seblang.com – Merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia khususnya Kabupaten Banyuwangi, sejak kasus positif pertama pada bulan Maret yang lalu, benar-benar telah berdampak sangat luas dan mengganggu stabilitas tiap sendi-sendi kehidupan masyarakat.
Selain berdampak pada aspek kesehatan, dampak yang paling nyata dirasakan masyarakat selama situasi pandemi ini adalah pada aspek perekonomian, terkhusus sektor perdagangan .
Seperti yang dialamai Narti (42) seorang wanita pedagang kopi di wilayah Kecamatan Gentenh saat ditemuiĀ di warungnya Selasa (22/9/20) mengungkapkan, sejak adanya virus corana penghasilan menjadi turun.
“Wabah virus corona sangat berdampak terhadap penghasilan saya mas. Setiap hari saya harus mendapatkan hasil guna menghidupi anak -anak saya. Apalagi status saya seorang janda, pasti sangat berat sekali bagi saya. Sebelum virus corana ini saya setiap hari paling sedikit bisa menghasilkan uang sebesar Rp.250.000. Namun sekarang Ā penghasilan saya sangat turun drastis menjadi Rp 50.000 itu pun kondisi paling rame, bahkan terkadang tidak laku sama sekali,” ucapnya.
Sejak keluarnya edaran tentang larangan berkumpul dan membuat keramaian, warkop yang terletak di Jalan Raya Jember itu melakukan sejumlah penyesuaian termasuk membantu upaya pencegahan penyebaran virus Corona Covid-19.
Jika tidak berdagang, maka mereka tidak bisa membeli makanan dan kebutuhan untuk anak-anaknya. Narti ingin menghormati peraturan pemerintah, namun situasi ekonomi juga tidak berpihak pada mereka.
“Kami butuh makan mas,anak kami masih kecil-kecil , di luar mati sama corona, di rumah kami mati kelaparan mas, kan sama-sama mati juga ,apa nggak kasihan sama kami?” katanya dengan nada memelas.
Narti juga menyinggung kebijakan penangguhan kredit, yang ternyata tidak sesuai apa yang diharapkan. Dia mengatakan tidak ada penangguhan kredit. Kalaupun ada, maka dendanya tetap harus dibayar.
“Cicilan katanya boleh ditangguhkan, tapi tidak ada penangguhan mas. Boleh ditangguhkan tapi dendanya harus dibayar, kami bayar darimana mas ? Kami pedagang dari kaki lima,” tegasnya.
Narti meminta ada solusi konkret dari pemerintah dalam membantu warga kecil seperti dirinya kala pandemi virus corona sekarang ini. Mereka membutuhkan sembako untuk dimakan karena tidak bisa berdagang.
“Kami juga ngerti buat kita bersama, tapi kalau seperti ini kita sampai nggak makan gimana pak? Kalau ada solusi dari pemerintah tolong kami, bantu kami sembako buat makan pak,” katanya dengan nada pilu. (ari)