Banyuwangi, Seblang.com – Akibat terhimpit sulitnya ekonomi membuat beberapa warga desa di Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi harus bekerja ekstra menjadi kuli panggul dan pencari padi atau gabah sisa panen yang keluar dari mesin pengiling.
Beberapa warga tersebut terpaksa melakukan pekerjaan itu karena terdesak kebutuhan ekonomi sehari hari.
Dari pengakuan Holis, seorang laki laki warga desa Parangharjo yang bekerja sebagai kuli panggul mengatakan, jika dirinya bersama teman laki-laki yang berada dilokasi tersebut bekerja sebagai kuli panggul, sementara beberapa ibu-ibu bekerja “leles” (pencari padi atau gabah sisa panen yang keluar dari mesin pengiling. Red)
“Dari pada kami tidak makan lebih baik kami bekerja seadanya, klo ibu-ibu itu tidak dibayar tapi mereka mencari sisa-sisa padi atau gabah yang keluar dari mesin,” kata Holis.
Sisa-sisa padi yang keluar bersama batang padi tersebut kemudian dikumpulkan oleh ibu-ibu dan dibawa pulang untuk dijemur. Kemudian setelah kering diselep dan dimasak untuk makan.
“Kadang-kadang mereka dapat satu kaleng roti, tapi jika lahan yang dipanen besar, mereka bisa dapat 2 kaleng,” jelas Holis sambil tersenyum.
Sementara menurut Holis, dirinya bersama temannya kuli panggul dapat bayaran 15 ribu per karung. Jika lokasinya agak jauh dari jalan ongkosnya 20 ribu perkarung.
“Itu pun yang ikut bekerja banyak sehingga jumlah ditotal dibagi dengan berapa orang yang ikut bekerja, kalau lahannya luas yang dapatnya lumayan, tapi kalau sedikit ya dibagi sama sama sedikit,” kata Holis.
Menurutnya dari kerja sebagai kuli panggul tersebut, terkadang dirinya bersama dengan teman-temannya mendapat 15 ribu hingga 50 ribu.
“Lumayan mas yang penting bisa buat makan anak istri,” kata Holis (*)