Foto: Suasana bongkar muat ikan dan barang di kawasan Pantai Boom Banyuwangi
Banyuwangi, seblang.com -Kehidupan para nelayan yang biasa melakukan bongkar muat di kawasan pelabuhan rakyat Pantai Boom Banyuwangi dinilai cukup berat. Pada saat semua fokus pada upaya mencegah dan menanggulangi penyebaran wabah Covid 19 hasil tangkapan ikan mereka tidak banyak dan harganyapun relatif murah.
Budi Harsono, salah seorang pengepul ikan di kawasan Pantai Boom Banyuwangi Minggu (3/5/2020) mengungkapkan dalam masa awal puasa Ramadan lalu hasil tangkapan agak ramai namun pasar lagi lesu sehingga harga jual ikan sangat murah.
”Terus ini mulai agak sepi masalahya kan menghadapi masa terang bulan kayak tangkapan ikan ya lumayan ramai cuman pasarnya yang lesu pokoknya, kan banyak warga yang takut,” jelasnya.
Dia menambahkan sejak beberapa waktu lalu para nelayan banyak yang berhasil menangkap ikan cumi-cumi dan ikan teri.
Sedangkan harga ikan cumi-cumi per kilogramnya beberapa hari sebelumya sekitar Rp. 45 ribu . Untuk ikan teri harga jualnya Rp. 12 ribu sampai Rp 13 ribu perkilogram.”Untuk hari ini harga cumi sekitar Rp 50 ribu. Masalahnya tangkapan tambah berkurang sehingga untuk menutupi biaya operasionalnya aja kurang/ enggak cukup,” imbuhnya.
Selanjutnya Budi menuturkan nelayan yang biasa melakukan pendaratan di Pantai Boom berasal dari Bondowoso, Situbondo, Pulau Sepeken Madura dan dari beberapa kabupaten lain.
Khusus untuk dari Sepeken Madura, biasanya mereka membawa ikan tangkapan dan melakukan kegiatan bongkar di Pantai Boom Banyuwangi. Dari Banyuwangi mereka membawa berbagai macam barang mulai dari sayur mayur, telur, sembako, peralatan rumah tangga, mainan anak-anak dan lain sebagainya.(nur)
