“Bagi kami yang merupakan bagian dari pemerintah, berupaya memastikan pemerintahan Banyuwangi untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk kesehatan menggelar tes-tes kesehatan yang masif dan lain sebagainya serta melakukan pemantauan pintu pintu masuk wilayah Banyuwangi yang kira kira potensi pergerakan orang contoh misalkan di pelabuhan Ketapang , pintu masuk di Kalibaru dan kecamatan Wongsorejo,” ujar Made.
Dandim Banyuwangi Letkol Inf Yuli Eko Purwanto SI meminta dalam upaya mencegah dan menanggulangi penyebaran Covid-19 di Banyuwangi, yang bisa dilaksanakan terlebih dulu berawal dari keluarga perkuat ketahan diri bersama keluarga, Sehingga tidak perlu menghadapi permasalahan dengan panik tetapi bersikap tenang dan bijaksana.
Ia telah memberikan instruksi kepada para anggota untuk berusaha mensosialisasi dan menyampaikan kepada warga Banyuwangi di wilayah masing masing.
Termasuk Babinsa di wilayah binaan memberikan edukasi supaya rakyat menghadapi hal tersebut dengan bijak dalam arti tidak panik tetapi harus waspada oleh.” Karena itu Babinsa menyampaikan sosialisasi secara door to door apabila dalam lingkup wilayah teritorial Banyuwangi dalam satu hari minimal 5 Kepala Keluarga (KK),” jelas Dandim.
Lebih lanjut Perwira asal Semarang itu menuturkan apabila satu sama lain bisa melaksanakan hal tersebut, ke depan kepercayaan antar warga kepada satu sama lain tetangga khususnya tetap akan berjalan dengan baik. Sebaliknya apabila kalau satu sama lain menghadapi permasalahan dengan gopoh ataupun panik akan menumbuhkembangkan sikap tidak saling percaya, saling curiga apakah ini sudah terluar atau tidak
“Maka dari itu tidak perlu panik tetapi apa yang sudah diinstruksikan oleh Dinas Kesehatan bersama Babinsa supaya dilaksanakan,” Katanya. (nur)