“Sejauh ini belum ada laporan resmi terkait jemaah yang gagal berangkat umrah asal Banyuwangi. Jika jumlah tidak berpengaruh, cuman dengan adanya virus ini dengan sendirinya jadwal pemberangkatannya tertunda,” jelas Jali.
Ia menegaskan belum ada laporan resmi yang masuk ke pihaknya, mengenai jemaah umrah asal Banyuwangi yang gagal berangkat. Kemungkinkan ada jemaah yang mau berangkat namun tidak jadi berangkat atau tertunda.
Jumlah pendaftar layanan rekomendasi paspor haji dan umrah Kantor Kemenag RI Kabupaten Banyuwangi sendiri pada Kamis (5/3/2020) sebanyak 0, Jumat (6/3/2020) sebanyak 8 orang, Senin (9/3/2020) sebanyak 5 orang dan Selasa (10/3/2020) masih dalam rekap.
“Ya tidak ada masalah, cuman efeknya ke kita itu volume orang yang meminta rekomendasi pembuatan paspor untuk umrah jumlahnya menurun,” imbuhnya.
Jali mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan bersabar dalam menghadapi musibah virus corona ini, baik yang batal berangkat di tanggal yang sudah mereka tentukan maupun yang tertunda berangkat akibat wabah yang menimpa puluhan negara di dunia tersebut.
“Ya sabar terima itu. Tapi yang jelas tidak usah khawatir karena itu semua akan di-reschedule. Malu karena sudah selamatan? Ya itu risiko karena kebijakan, ya diterima dengan lapang dada, yang penting tidak akan gagal berangkat,” tukasnya.(ari)