Didukung Pertamina Foudation, DAS Banyu Binau Penuh Sampah Disulap Menjadi Kolam Ikan Mandiri Listrik

by -880 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono
Kepala Dinas Perikanan saat tanam bibit Duren di DAS Banyu Binau Songgon
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Tim Fasilitator Gerakan Konservasi membantu kelompok masyarakat di Kecamatan Songgon Banyuwangi menkonservasi daerah aliran sungai (DAS) Banyu Binau.

Tepian DAS yang awalnya penuh tumpukan sampah, kini disulap menjadi kolam budi daya ikan. Bahkan lokasi ini bakal dijadikan salah satu destinasi wisata.

iklan aston
debat capres

Tim Fasilitator Gerakan Konservasi yang terdiri dari Dosen dan Himpunan Mahasiswa Teknik Manufaktur Kapal Politeknik Negeri Banyuwangi (Himatemaka Poliwangi) ini, juga menerapkan Teknologi Energi Hidro Vortex untuk menunjang upaya konservasi di kawasan tersebut.

Project sosial ini disupport  Pertamina Foundation melalui Program PFmuda 2022 dalam menuntaskan isu sosial dan lingkungan.

Tumpukan sampah yang disulap menjadi kolam budi daya ikan di DAS Banyu Binau Songgon

Ketua Tim Fasilitator Gerakan Konservasi, Yeddid Yonatan Eka Darma, S.T., M.S., mengatakan, project ini didasari akan pentingnya memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk meningkatkan perekonomian, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan sekitar.

Terlebih, Kecamatan Songgon yang memiliki aliran sungai yang deras dan bersih, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif energi listrik sekaligus untuk tempat pembudidayaan ikan.

“Berkat dukungan Pertamina Foudation, kami bersama Pokmaswas dan Pokdakan Sumber Abadi menkonservasi DAS Banyu Binau, yang dulunya tempat pembuangan sampah kini disulap menjadi kolam budidaya ikan. Tempat ini, juga bakal dikonsep menjadi objek wisata,” kata Yeddid yang juga merupakan Dosen Teknik Manufaktur Kapal Poliwangi, Senin (14/11/2022).

Tak hanya itu, lanjut Yeddid, Himatemaka Poliwangi juga memberikan teknologi yang tepat guna menunjang pengembangan DAS Banyu Binau.

Saat pembersihan DAS Banyu Binau Songgon yang masih bertumpuk sampah

“Kami terapkan teknologi Hydro Vortex yang mampu mengubah energi aliran air menjadi listrik,” ujarnya.

Teknologi ini, jelas Yeddid, dirancang menggunakan bak bulat dengan saluran sentral. Bak ini diletakkan pada saluran pembuangan air yang didesign sedemikian rupa membentuk saluran vortex yang stabil, sehingga mampu menggerakkan turbin pembangkit listrik mikro hydro.

“Alhamdulillah, teknologi ini mampu menghasilkan daya listrik 800 watt yang dimanfaatkan untuk penerangan jalan di lokasi DAS Banyu Binau,” ujarnya.

Sementara itu, Pelopor Kegiatan Barkanli Wibi Untoro berharap agar warga tidak lagi  membuang sampah sembarangan usai adanya konservasi tersebut. Sumber daya alam yang melimpah jika dimanfaatkan dengan tepat akan dapat meningkatkan perekonomian.

“Kalau bersih dan indah begini, diharapkan tidak ada yang buang sampah sembarangan lagi sekarang. Semoga konservasi DAS Banyu Binau ini bermanfaat untuk masyarakat sekitar,” katanya.

Ditambahkan Johan Efendi Ketua Pokdakan Sumber Abadi, bahwasanya selama delapan bulan terakhir ini para pemuda dan warga pinggir kali setempat bertekad untuk menjaga kebersihan sungai.

Alhasil, tepian DAS Banyu Binau yang dulunya penuh sampah, kini berubah 180 derajat menjadi bersih dan tertata rapi.

Di sana  oleh warga dimanfaatkan untuk budidaya ikan, dengan membuat sejumlah kolam dengan airnya yang jernih.

“Alhamdulillah, DAS Banyu Binau sekarang kami manfaatkan untuk tempat budidaya ikan. Hitung-hitung untuk menambah penghasilan, sekaligus memberdayakan pemuda yang masih menganggur. Bahkan, kami memiliki konsep lokasi ini akan kani jadikan tempat wisata juga,” pungkasnya.

Selain didukung Pertamina Foudation, konservasi DAS Banyu Binau Songgon juga didukung Dinas Perikanan Banyuwangi dengan memberikan bantuan bibit ikan dan bibit duren untuk ditanam di kawasan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.