Pengalaman Bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari Lepas Dari Bayang-bayang dan Nama Besar Suami

by -937 Views
Ratna Ani Lestari, mantan bupati Banyuwangi periode 2005 - 2010
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Ratna Ani Lestari, bupati Banyuwangi (2005-2010), pemimpin Banyuwangi perempuan pertama pada masa awal kepemimpinanya memiliki pengalaman kesulitan untuk lepas dari bayang-bayang nama besar dan kehebatan suaminya I Gede Winasa (bupati Jembrana) yang pada masa itu memiliki inovasi dan prestasi yang cukup hebat di Indonesia.

Ditemui di rumahnya jalan Serayu Banyuwangi, mantan bupati Ratna mengungkapkan perjalanan sejarah memimpin kota Banyuwangi yang pada masa itu memiliki resistensi politik yang cukup tinggi dan dinamis.”Bahkan sekitar 4 (empat) bulan menjabat bupati Banyuwangi saya pernah minta kepada suami untuk mundur karena beratnya tekanan politik dan merasa tidak ada manfaatnya menjadi bupati Banyuwangi,”jelasnya.

iklan aston
debat capres

Tekanan dari pihak lawan politik justru mendorong dirinya untuk mengeksplore kemampuannya untuk membuat dan menyusun program pembangunan yang benar-benar pro rakyat dan membuktikan tidak bisa melakukan copy paste program pembangunan sang suami yang kondisinya jauh berbeda.

Kekuatan yang dimiliki dipelihara dan dijaga kuat salahsatunya adalah dengan cara menghindari kontak wartawan dan komunikasi dengan wartawan karena tidak ingin terpancing dan informasi yang disampaikan dipelintir untuk menghindari agar tidak terjebak dalam perdebatan dan situasi kondisi Banyuwangi menjadi tidak kondusif.”Kami tidak bertemu dengan wartawan tetapi lebih banyak di lapangan ketemu masyarakat di pasar, di wilayah pantai dan di kebun untuk mendengar keluhan dan menampung keinginan masyarakat Banyuwangi,”ujar Bu Ratna.

Selanjutnya Ibu satu putri itu menambahkan dengan model kepemimpinan dan strategi yang diterapkan mampu lolos dari upaya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi pada masa itu yang berupaya untuk melakukan pemakzulan terhadap dirinya dari jabatan bupati Banyuwangi.

Bahkan program-program pembangunan unggulan dalam bidang pendidikan dan kesehatan gratis yang diusung ternyata diterima oleh masyarakat dan mendapat respon positif. Terbukti sampai saat ini banyak pendukungnya yang masih setia dan tetap menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan baik.

Wartawan Nurhadi

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.