Madiun, seblang.com – Air merupakan sumber kehidupan utama bagi keseluruhan manusia. Melalui kehadiran program Sistem Pengolahan Air Minum ( SPAM), masyarakat yang berada khususnya di kawasan dataran tinggi akan merasakan dampak manfaat jika program tersebut masuk dalam wilayahnya.
Dirjen Cipta Karya melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Madiun di tahun 2022 ini telah menyalurkan 11 lokasi program untuk masyarakat yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK),salah satunya yakni SPAM.
Dikonfirmasi di ruangannya, Kepala Bidang (Kabid) Tata Ruang dan Bangunan DPUPR Kabupaten Madiun Boby Saktia Putra Lubis Rabu 23/11/2022 mengatakan, jika program SPAM yang disalurkan kepada masyarakat itu merupakan program lanjutan dari program PAMSIMAS.
“Sasaran utama program SPAM adalah program yang dapat membantu pencegahan angka stunting. Pada intinya agar masyarakat bisa mendapatkan sumber air yang layak,” terang Kabid Tata Ruang.
Dua desa di Kabupaten Madiun yang mendapatkan program SPAM adalah Desa Durenan dan Desa Winong Kecamatan Gemarang Kabupaten Madiun. Dua desa tersebut merupakan kawasan dataran tinggi di ujung timur Kabupaten Madiun.
Diungkapkan Kepala Desa Durenan Purnomo, jika program SPAM dari Kementrian PUPR tersebut sangat di rasakan manfaatnya, mengingat Desa Durenan dan Desa Winong sendiri merupakan kawasan yang susah air.
Lebih lanjut ia menceritakan, jika di Desa Durenan dan Desa Winong untuk mendapatkan air hanya bergantung pada sumber mata air yang ada di hutan kawasan Perhutani.
“Masyarakat di sini hanya menggantungkan air dari sumber mata air di hutan.Jika harus menggali, maka kedalaman galian pun sangat dalam dan pasti akan banyak batu yang akan menghambat penggalian. Dengan adanya program SPAM ini tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat kami,” ungkap Purnomo.
Harapan kami, semoga dengan adanya program SPAM di Desa kami ini manfaatnya dapat di rasakan berkelanjutan dan angka stunting di Kabupaten Madiun dapat di minimalisir. (Adv)
