Madiun, seblang.com -Untuk mengawal implementasi pelaksanaan program perhutanan social (PS) di wilayah Kabupaten Madiun, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Madiun menggandeng Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan untuk melakukan kegiatan Bimbingan Teknis Lembaga Masyarakat Tepian Hutan. Lokasi Bimtek tersebut digelar di Taman Pule Desa Pule Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun, Rabu 19/5.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat Dinas PMD Kabupaten Madiun Kadar Suwono, Dosen Universitas Merdeka (Unmer) Madiun Djoko Setyo Martono, LMDH Jati Makmur mitra kerja Perhutani KPH Saradan dan Tim Pendamping Masyarakat dari Lesehan Madiun Jumanto.
Perhutani KPH Saradan yang diwakili oleh Kepala Sub Seksi (KSS) Komunikasi Perusahaan) Widoyo menjadi salah satu Narasumber terkait dengan pelaksanaan implementasi Perhutanan Sosial.
Dalam paparannya Kepala Sub Seksi (KSS) Komunikasi Perusahaan KPH Saradan Widoyo memaparkan tehapan implementasi Perhutanan Sosial yang harus dilakukan oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan sampai Lembaga mampu mandiri.
“Tahapan Implementasi Perhutanan Sosial (PS) antara lain pengusulan ke Kementerian LHK, penyusunan rencana kemitraan dengan Perhutani, pelaksanaan kegiatan kemitraan dengan Perhutani, sasaran utama rencana dan peningkatan potensi sumber daya hutan (SDH) serta terbentuknya Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) sehingga kedepan Kelompok PS menjadi mandiri,” paparnya.
Di tempat yang sama Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat Dinas PMD Kabupaten Madiun Kadar Suwono mengatakan bahwa digelarnya bimtek tersebut dalam upaya pendampingan serta peningkatan ekonomi kelompok masyarakat tepian hutan.
“Tujuan diselenggarakan Bimtek Pemberdayaan Lembaga Masyarakat Tepian Hutan ini merupakan upaya pendampingan Kelompok Masyarakat Tepian Hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), dalam mempercepat program Perhutanan Sosial (PS) sehingga program PS segera terealisasi dan bermanfaat bagi usaha peningkatan ekonomi masyarakat pinggiran hutan,” jelasnya.
Sementara itu, dosen Universitas Merdeka (Unmer) Madiun Djoko Setyo Martono menambahkan terkait pentingnya identifikasi sebuah usaha agar terbentuk sinkronisasi bentuk usaha dengan potensi yang ada disetiap kelompok LMDH.
“Dalam peningkatan pengembangan usaha perlu identifikasi sehingga bentuk usaha terdapat kesesuaian dengan potensi yang ada di masing-masing kelompok,” tutupnya.(Anwar Wahyudi)