Banyuwangi, seblang.com – Masyarakat Indonesia pada umumnya sudah mengetahui dan mendengar sendiri melalui media massa dan media sosial bahwa presiden Republik Indonesia (RI) masih menunda impor beras sampai beberapa bulan ke depan.
Menurut Arief Setiawan, Kepala Dinas Pertanian kabupaten Banyuwangi, sebagian besar wilayah Banyuwangi dalam bulan April akan memasuki panen raya yang seharusnya sudah dimulai bulan Maret lalu. Pihaknya sudah melakukan antisipasi jauh- jauh hari dengan menyampaikan kepada para petani secara khusus agar tidak terpengaruh terhadap beras impor yang sudah direncanakan.
Apabila melihat potensi pertanian yang ada, kebijakan impor beras tersebut seharusnya tidak perlu dilakukan.”Secara khusus Banyuwangi memiliki potensi yang luar biasa. Setiap tahun mampu menghasilkan hampir 350 ribu ton beras, sehingga kami merasa tidak perlu untuk melakukan impor,” jelasnya.
Arief Setiawan menuturkan jauh-jauh hari pihaknya sudah menyampaikan kepada para petani Banyuwangi untuk meningkatkan mutu dan kualitas gabah dan beras yang dihasilkan. Secara umum beras Banyuwangi kualitasnya berbeda dengan daerah yang ada di sebelah barat. Sebab di Banyuwangi meskipun curah hujannya tinggi namun air tidak lama menggenang sehingga tidak mempengaruhi mutu dan kualitas gabah atau beras yang dihasilkan.











