Pesan RAL untuk Ipuk dan Sugirah : Saatnya Berani Akselerasi Masuk Daerah Lawan

by -340 Views
Mantan Bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari
Girl in a jacket

Banyuwangi, seblang.com Dalam  menghadapi situasi seperti saat  ini, sosok H. Sugirah tidak begitu besar pengaruhnya karena walau menjadi anggota DPRD Kabupaten Banyuwangi wilayahnya hanya sebatas Daerah Pemilihan (Dapil) IV Banyuwangi yang meliputi wilayah kecamatan; Purwoharjo, Gambiran, Siliragung, Pesanggaran dan Tegalsari. Ungkapan tersebut disampaikan oleh Ratna Ani Lestari (RAL), Mantan Bupati Banyuwangi .

“Selama menjadi anggota dewan dalam beberapa periode selalu  sama wilayah perwakilannya. Dalam kontestasi pilbup H. Sugirah perlu lebih jauh melangkah,perlu keberanian masuk wilayah lawan,apalagi wilayah-wilayah  lawan potensinya banyak pertanian,tinggal masuk dengan menawarkan program-program pertanian yang menjadi andalanya,” imbuh dosen salahsatu PTS di Surabaya itu.

iklan aston

Ibu satu putri itu menyarankan H Girah untuk mengurangi kegiatan seremonial berdampingan dengan Ipuk atau cuma duduk-dukuk menerima  tamu di rumahnya. Dia harus lebih sering turun dan melakukan dialog langsung dengan calon pemilih,biar lebih dikenal personality Sugirah”Ingat pesaingnya,Gus Riza didukung alumni Pondok Pesantren BlokAgung yang tersebar di seluruh wilayah Banyuwangi,” imbuhnya.

Wanita kelahiran Banten itu menambahkan pasca-pemecatan H Yusuf Widyatmoko pada dasarnya bagi PDI Perjuangan  tidak ada pengaruh yang signifikan karena rakyat tahu dalam Pilkada rakyat memilih figur dan visi-misi/program kerja. Pemilih PDI Perjuangan militan terutama daerah selatan dalam pilkada Banyuwangi kali kecewa dengan turunnya rekomendasi bukan pada kader murni, kader PDI Perjuangan (H,Sugirah) hanya sebagai wakil dan  rakyat mengetahui tidak mempunyai peran menentukan kebijakan.

Disisi lain posisi Yusuf Widiatmoko sebagai kader PDI Perjuangan yang disinyalir membelot ke partai politik lain tidak serta merta membawa massa partai berlambang Banteng Moncong Putih ke Mas Yusuf karena sekitar 10 tahun menjadi Wabup, kiprahnya kurang di masyarakat atau sengaja tidak difungsikan sehingga kurang dikenal masyarakat Banyuwangi.

Tokoh central dalam kontestasi pilkada Banyuwangi yang menjadi rujukan pemilih justru pada sosok Gus Riza yang mewakili kalangan pondok pesantren dan mewakili suara kaum millenial.

Lalu  bagaimana  dengan Sosok Ipuk yang tidak punya jam terbang bahkan tidak ada catatan terlibat politik praktis… apakah ini sebagai gambling parpol pengusung dalam lima tahun ke depan? Menurut Ratna: Ipuk membawa misi nama besar bupati Azwar Anas,mungkin DPP melihat nilai jualnya disana.

Sebenarnya tidak bisa menilai kepemimpinan seseorang sebelum melakukan action apapun, copy paste program sangat bisa, akan tetapi gaya kepemimpinan pasti beda, latar belakang Ipuk, pengalaman berpolitik dan berorganisasi sangat besar pengaruhnya pada sikap sesoramg dalam bersikap,apalagi sebagi leaderSebagai Bupati yang memimpin pegawai yang berpengalaman dan paham regulasi.

”Ipuk perlu belajar banyak dalam  menghadapi situasi ini,sosok Sugirah tidak begitu besar pengaruhnya. Pesaingnya Gus Riza sangat mewakili kaum millenial dan didukung ribuan alumni Ponpes Blokagung yang tersebar se Banyuwangi,” jelas wanita berkerudung itu.

Kedua paslon bupati-wakil bupati Banyuwangi baik Mas Yusuf-Gus Riza maupun Ipuk-H Sugirah perlu mengajak pemilih pemula untuk mengawal program-program kampanye agar terwujud saat menang nanti.

Karena mereka harus menghadapi birokrasi yang biasa dengan kegiatan rutin sehingga jangan sampai beberapa program unggulan hanya sekedar menjadi jargon kampanye saja, Untuk kedua Cawabup ke depan kedua calon ini bisa lebih terbuka dari awal ada perjanjian  ada pembagian kewenangan/pelimpahan kewenangan dalam menjalankan tugas dan kewajiban memimpin Banyuwangi.

Wartawan : Nurhadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.