Banyuwangi, seblang.com Dalam menghadapi situasi seperti saat ini, sosok H. Sugirah tidak begitu besar pengaruhnya karena walau menjadi anggota DPRD Kabupaten Banyuwangi wilayahnya hanya sebatas Daerah Pemilihan (Dapil) IV Banyuwangi yang meliputi wilayah kecamatan; Purwoharjo, Gambiran, Siliragung, Pesanggaran dan Tegalsari. Ungkapan tersebut disampaikan oleh Ratna Ani Lestari (RAL), Mantan Bupati Banyuwangi .
âSelama menjadi anggota dewan dalam beberapa periode selalu sama wilayah perwakilannya. Dalam kontestasi pilbup H. Sugirah perlu lebih jauh melangkah,perlu keberanian masuk wilayah lawan,apalagi wilayah-wilayah lawan potensinya banyak pertanian,tinggal masuk dengan menawarkan program-program pertanian yang menjadi andalanya,â imbuh dosen salahsatu PTS di Surabaya itu.
Ibu satu putri itu menyarankan H Girah untuk mengurangi kegiatan seremonial berdampingan dengan Ipuk atau cuma duduk-dukuk menerima tamu di rumahnya. Dia harus lebih sering turun dan melakukan dialog langsung dengan calon pemilih,biar lebih dikenal personality SugirahâIngat pesaingnya,Gus Riza didukung alumni Pondok Pesantren BlokAgung yang tersebar di seluruh wilayah Banyuwangi,â imbuhnya.
Wanita kelahiran Banten itu menambahkan pasca-pemecatan H Yusuf Widyatmoko pada dasarnya bagi PDI Perjuangan tidak ada pengaruh yang signifikan karena rakyat tahu dalam Pilkada rakyat memilih figur dan visi-misi/program kerja. Pemilih PDI Perjuangan militan terutama daerah selatan dalam pilkada Banyuwangi kali kecewa dengan turunnya rekomendasi bukan pada kader murni, kader PDI Perjuangan (H,Sugirah) hanya sebagai wakil dan rakyat mengetahui tidak mempunyai peran menentukan kebijakan.
Disisi lain posisi Yusuf Widiatmoko sebagai kader PDI Perjuangan yang disinyalir membelot ke partai politik lain tidak serta merta membawa massa partai berlambang Banteng Moncong Putih ke Mas Yusuf karena sekitar 10 tahun menjadi Wabup, kiprahnya kurang di masyarakat atau sengaja tidak difungsikan sehingga kurang dikenal masyarakat Banyuwangi.
Tokoh central dalam kontestasi pilkada Banyuwangi yang menjadi rujukan pemilih justru pada sosok Gus Riza yang mewakili kalangan pondok pesantren dan mewakili suara kaum millenial.